Senin, 11 Juni 2018

JOBSHEET PRAKTIKUM PELAKSANAAN PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PEKERJAAN ACIAN DAN PEKERJAAN PLESTERAN DINDING


JOBSHEET PRAKTIKUM PELAKSANAAN PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PEKERJAAN ACIAN DAN PEKERJAAN PLESTERAN DINDING

JOBSHEET
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Workshop Batu dan Beton
Yang dibina oleh Bapak Drs. N. Bambang Revantoro, S.T., M.T



oleh :
  • Natasya Atikasari N.   (150521600440)


Description: Logo Universitas Negeri Malang Warna 1.png



UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
Mei 2018





Description: um
LABORATORIUM WORKSHOP BATU DAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Alamat : Gd D9  Lantai 1 Kampus UM Jln Semarang 05 Malang

PRAKTIKUM PELAKSANAAN PEMASANGAN BATU BATA
Proyek
: Pemasangan Batu Bata
Lokasi/ Site 
: Area Gedung D9 Lab T. Sipil UM
Tgl Uji
: Maret 2018
Oleh
: Kelompok 2

A.           Judul
Pelaksanaan Pemasangan Batu Bata Ikatan Lurus

B.            Tujuan
Tujuan pelaksanaan praktikum Pelaksanaan Pemasangan Batu Bata Ikatan Lurus adalah:
1.             Praktikum mampu membuat pasangan batu bata ikatan lurus sesuai perencanaan
2.             Praktikum mampu menentukan jarak pemasangan batu bata
3.             Praktikum mampu mensurvey ikatan bata, baik itu ketegakan, kerataan maupun posisi bata yang benar.
4.             Praktikum mampu melatih kelihaian dan cekatan dalam pasangan batu bata

C.           Deskripsi
Pasangan batu bata merupakan susunan batu bata yang teratur dan tertentu dalam arah memanjang, mendatar maupun vertical, oleh spesi dengan perbandingan campuran tertentu. Bata adalah suatu bahan yang terbuat dari tanah liat dengan atau tanpa bahan campuran, kemudian dicetak dalam ukuran tertentu.Berbentuk balok yang dikeraskan melalui pembakaran, sehingga tidak hancur kembali bila direndam dalam air. Standar ukuran bata di Indonesia adalah 52mm x 115 mm x 240mm dan 50 mm x 110 mm x 230mm. Pada praktikum Pelaksanaan Pemasangan Batu Bata Ikatan Lurus ini mahasiswa harus mengetahui teknik peletakan bata dan mortal harus benar. Selain itu, setiap lapis bata harus di cek kedatarannya / kelurusannya. Siar tegak tebalnya 1cm-1,5 cm dan harus sama tebalnya. Siar datar harus sama tebalnya 0,8 - 1,2 cm. Penakaran untuk mengurutkan bata harus di perkirakan,usahakan jangan di ketok. Posisi berdiri sewaktu bekerja harus bidang pasangan sebelah kiri dan kotak spesi berada sebelah kanan.
D.           Keselamatan Kerja
a.              Patuhi aturan yang ada di Laboratorium Workshop Konstruksi Batu dan Beton
b.             Gunakan baju praktikum dan APD sesuai aturan yang ada.
c.              Memahami dan membaca petunjuk kerja.
d.             Tempatkan peralatan disekitar tempat kita bekerja agar memudahkan pekerjaan.
e.              Gunakan alat dengan semestinya dan tepat guna.
f.              Pusatkan pikiran pada pekerjaan.
g.             Jika sudah selesai bersihkan seluruh area kerja dan kembalikan semua alat ketempat semula.
h.             Perhatikan semua instruksi dan prosedur yang ada.

E.            Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum pemasangan batu bata adalah :
a)             Sendok spesi                                                 
b)             Meteran
c)             Waterpas
d)            Palu
e)             Ember
f)              Sekop
g)             Cangkul
h)             Ayakan pasir
i)               Jointer
j)               dll

F.            Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum pemasangan batu bata adalah:
a)             Batu bata
b)             Pasir
c)             Kapur
d)            Air
e)             Paku
f)              Semen

G.           Cara kerja
a.              Mempersiapkan alat dan bahan
b.             Membersihkan area yang akan dipasangi terlebih dahulu. Batu bata yang digunakan terlebih dahulu direndam dalam air.
c.              Adukan spesi dibuat dengan perbandingan 1:5, dimana satu kapur, dan lima pasir.
d.             Benang dipasang sebagai pedoman untuk kelurusan pasangan batu bata.
e.              Pasangan bata dipasang dengan mengikuti benang dan lapisan paling bawah diberi spesi sebagai spesi datar.
f.              Pasangan bata dilanjutkan sampai pada ketinggian tertentu dan tetap memperhatikan kerapian siar pada pasangan bata.
g.             Kedataran pasangan bata selalu dicek dengan waterpass.

H.           Kesimpulan
Harus dilakukan pengecekan untuk tiap lapisan pasangan bata agar hasil lebih maksimal serta tidak menjadi hambatan nantinya.



I.              Gambar
  







 






Gambar 1. Mempersiapkan alat dan bahan
 







Gambar 2. Membersihkan area yang akan dipasangi terlebih dahulu


 






Gambar 3. Adukan spesi dibuat dengan perbandingan 1:5, dimana satu kapur, dan lima pasir
 






Gambar 4. Benang dipasang sebagai pedoman untuk kelurusan pasangan batu bata
 










Gambar 5. Pasangan bata dipasang mengikuti benang dan lapisan paling bawah diberi spesi

Description: um
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU DAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Alamat : Gd D9  Lantai 1 Kampus UM Jln Semarang 05 Malang

PRAKTIKUM PELAKSANAAN PLESTERAN DINDING BATU BATA
Proyek
: Pekerjaan Plesteran
Lokasi/ Site 
: Area Gedung D9 Lab T. Sipil UM
Tgl Uji
: April 2018
Oleh
: Kelompok 2

A.           Judul
Pekerjaan Pelaksanaan Plesteran Dinding Batu Bata

B.            Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum plesteran dinding batu bata adalah sebagai berikut:
1.             Praktikum mampu memplester dinding batu bata dengan baik, benar, dan rata.
2.             Praktikum mampu menggunakan bahan serta alat dengan baik dan benar.

C.           Deskripsi
Batu bata biasanya digunakan sebagai dinding sebuah bangunan tetapi kebanyakan ukuran batu bata tidak seragam dan mutunya kurang baik, oleh karena ituu ntuk menutupi ketidak seragaman bata maka dilakukan plesteran. Plesteran juga berfungsi untuk melindungi dinding dari pengaruh cuaca, serta memberikan permukaan yang rata dan halus pada dinding.
D.           Keselamatan Kerja
a.              Patuhi aturan yang ada di Laboratorium Konstuksi Baja
b.             Gunakan baju praktikum dan APD sesuai aturan yang ada
c.              Cari ukuran plat dan baja yang paling sesuai dengan kebutuhan.
d.             Sesuaikan ukurannya dengan ukuran yang telah dihitung
e.              Gunakan alat dengan semestinya dan tepat guna.
f.              Jika sudah selesai bersihkan seluruh area kerja dan kembalikan semua alat ketempat semula.
g.             Perhatikan semua instruksi dan prosedur yang ada.

E.            Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum plesteran dinding  batu bata adalah:
a)             Sendok spesi
b)             Sekop
c)             Meteran
d)            Ember
e)             Palu
f)              Waterpass
g)             Benang
h)             Ruskam Kayu
i)               Cangkul
j)               Ayakan pasir
k)             Talangan
l)               Dll

F.            Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada plesteran dinding batu bata adalah:
g)             Pasir
h)             Air
i)               Kapur
j)               Semen sedikit

G.           Cara kerja
a.              Sebelum melakukan pekerjaan periksa kelurusan dan ketegakan dinding dengan menggunakan waterpass.
b.             Semua kotoran yang menempel di dinding dibersihkan dengan sikat, lap, atau semacamnya
c.              Sebelum melakukan plesteran, jika dinding terlalu kering terlebih dahulu dipercikan air untuk melembabkan dinding agar ikatan yang terjadi antara dinding dengan plesteran sempurna.
d.             Menyiapkan dan mengatur peralatan yang akan digunakan pada lokasi pekerjaan
e.              Tebal plesteran untuk lapisan adalah 10 mm dengan komposisi adukan 1 kapur : 3 pasir.
f.              Mengambil pasir dan kapur yang ingin digunakan.
g.             Pasir dan kapur di ayak sebelum di aduk.
h.             Dalam pengadukan plesteran perbandingan volume yang digunakan yaitu 1 kapur dan 5 pasir.
i.               Bahan di aduk dengan cara memindahkan pasir dan kapur dengan sekop dari ujung yang satu keujung yang lainnya hingga bahan tersebut tercampur dengan rata.
j.               Bahan yang sudah diaduk di kumpulkan ditengah-tengah lalu diatasnya diberi lubang. Kemudian pada lubang tersebut diberi air sebanyak yang dibutuhkan.
k.             Bahan tersebut kemudian diaduk dengan cara membolak balikkan dengan menggunakan sekop serta memindahkannya dari ujung yang satu keujung lainnya sampai tercampur rata.
l.               Plesteran dimulai dari sisi kiri atas kebawah sambil bergeser kekanan, perhatikan lapisan – lapisan yang kurang dengan menambahkan plesteran agar rata.
m.           Plester setiap sisi dinding dengan menambahkan campuran.
n.             Untuk sedikit menghaluskan dan meratakan permukaan maka dapat gosok dengan ruskam, dengan cara digosok dengan arah melingkar berulang kali, sebaiknya ruskam dibasahi air lalu gosok lagi.

H.           Kesimpulan
a.              Memplester dinding dilakukan untuk menyeragakan ketebalan bata / dinding, serta melindungi dari panas matahari.
b.             Plesteran digunakan untuk menutupi permukaan dinnding agar terlihat rapi.
c.              Plesteran juga berguna untuk memperkokoh bangunan agar tidak cepat runtuh.
                   
I.              Gambar
  







 






Gambar 1. Mempersiapkan alat dan bahan
 






Gambar 2. Adukan spesi
 














Gambar 3. Plester setiap sisi dinding dengan menambahkan campuran













Description: um
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU DAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Alamat : Gd D9  Lantai 1 Kampus UM Jln Semarang 05 Malang

PRAKTIKUM PELAKSANAAN PEKERJAAN ACIAN DINDING
Proyek
: Pekerjaan Acian
Lokasi/ Site 
: Area Gedung D9 Lab T. Sipil UM
Tgl Uji
: April 2018
Oleh
: Kelompok 2

A.           Judul
Pelaksanaan Pekerjaan Acian Dinding

B.            Tujuan
Adapun tujuan praktikum pekerjaan acian adalah sebagai berikut:
a.              Praktikum mampu melaksanakan pengacian dengan baik dan benar sesuai instruksi.
b.             Praktikum mampu mengetahui alat dan bahan yang dibutuhkan.
c.              Praktikum mampu memahami tata cara pelaksanaan dan mengetahui dasar – dasar pengacian.

C.           Deskripsi
Pengertian Acian adalah penutup dinding yang sudah di pletser yang berfungsi menutup pori - pori yang terdapat di dinding yang baru di plester agar terlihat lebih halus lagi. Pada pengerjaan acian atau bisa di bilang juga plesteran halus di pakai campuran Pc dengan air bersih sehingga mendapatkan campuran yang homogen, untuk pengerjaan nya seperti sudah di jelaskan diatas acian dilakukan setelah pengerjaan plesteran.
D.           Keselamatan Kerja
a.              Patuhi aturan yang ada di Laboratorium Konstuksi Baja
b.             Gunakan baju praktikum dan APD sesuai aturan yang ada
c.              Cari ukuran plat dan baja yang paling sesuai dengan kebutuhan.
d.             Sesuaikan ukurannya dengan ukuran yang telah dihitung
e.              Gunakan alat dengan semestinya dan tepat guna.
f.              Jika sudah selesai bersihkan seluruh area kerja dan kembalikan semua alat ketempat semula.
g.             Perhatikan semua instruksi dan prosedur yang ada.

E.            Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum pengacian adalah:
a)             Sendok spesi
b)             Ember
c)             Sekop
d)            Gerobak dorong
e)             Meteran
f)              Waterpass
g)             Cangkul
h)             Palu
i)               Benang
j)               Kuas
k)             dll

F.            Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada pengacian adalah:
a)             Kapur
b)             Air
c)             Semen
d)            Paku

G.           Cara kerja
a)             Pertama menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b)             Bidang muka plesteran dibersihkan terlebih dahulu.
c)             Bidang muka plesteran disiram air sedikit demi sedikit agar nantinya acian mudah melekat pada permukaan plestran.
d)            Plesteran disiram dengan air kapur dengan ketentuan tahap 1 lapisan acian agak tipis
e)             Ketebalan acian ditambah dengan menempelkan acian pada lapisan tipis sebelumnya dengan menggunakan skrap.
f)              Melakukan pengacian dengan teknik skrap ditekan keatas pada permukaan plesteran. Hal ini untuk memudahkan proses melekatnya acian pada plesteran
g)             Membasahi skrap dengan air untuk memperhalus permukaan acian
h)             Melakukan pengacian hingga seluruh permukaan plesteran tertutupi oleh acian

H.           Kesimpulan
Setelah melaksanakan praktikum ini kita dapat mengetahui cara pengacian yang benar dan sesuai dengan tingkat kerataan, kedataran serta keseimbangan dan juga mengetahui kekentalan campuran mortar yang digunakan untuk pengacian.

I.              Gambar

 








Gambar 1. Mempersiapkan alat dan bahan
 






Gambar 2. Adukan acian
 














Gambar 3. Aci setiap sisi dinding dengan menambahkan campuran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar