Rabu, 27 November 2019

ARTIKEL PENGEMBANGAN E-MODULE CAD DAN RAB UNTUK PEMBEKALAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN SISWA SMK KOPETENSI KEAHLIAN DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN


PENGEMBANGAN E-MODULE CAD DAN RAB UNTUK PEMBEKALAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN SISWA SMK KOPETENSI KEAHLIAN DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN

Natasya Atikasari Nugraheni1, R.M Sugandi2, Sutrisno3

1Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang, natasyaatika18@gmail.com
² Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang, sugandi.ft@um.ac.id
³ Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang, sutrisno.ft@um.ac.id

Abstrak: Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan pembelajaran praktik untuk menerapan, memantapan, dan meningkatan kompetensi peserta didik. Siswa yang akan melaksanakan PKL membutuhkan bahan ajar untuk mengupayakan keberhasilan proses belajar. Pengembangan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi salah satunya pengembangan bahan ajar E-Module dengan aplikasi kvisoft flipbook maker. Pentingnya pengembangan berfungsi meningkatkan kesiapan siswa PKL agar siswa mampu melaksanakan PKL sesuai dengan Kebutuhan DU/DI. Pengembangan diawali tahap pengumpulan data dilanjutkan mendesain produk, validasi desain, revisi produk, uji oba produk dan produk jadi. Hasil pengembangan setelah dilakukan validasi ahli materi untuk aspek desain pembelajaran 92,19%, untuk aspek pembelajaran 87,5% dan untuk aspek strategi pembelajaran 84,38%. Skor ahli media untuk aspek rekayasa perangkat lunak 89,58%, dan aspek komunikasi visual 87,5%. Berdasarkan hasil hitung presentase rata – rata skor tanggapan responden untuk aspek penggunaan bahan ajar 86,04%, untuk aspek kemanfaatan bahan ajar 85,94% dan dan untuk aspek kesesuaian bahan ajar 84,18%. Secara keseluruhan, bahan ajar ajar e – module untuk siswa PKL sudah baik, menarik dan sangat valid atau sangat layak digunakan sebagai bahan ajar pembelajaran menurut ahli materi, ahli media, dan responden. Namun terdapat beberapa komentar dan saran bahan ajar untuk diperbaiki agar produk bahan ajar e – module untuk siswa PKL lebih menarik dan mampu meningkatkan kesiapan siswa dalam mempersiapkan PKL.

Kata kunci: bahan ajar , PKL, e – module.

1.        PENDAHULUAN
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu lembaga Pendidikan tingkat menengah, yang diselenggarakan untuk menghasilkan tamatan calon tenaga kerja kelas menengah dalam memasuki dunia kerja. Sesuai tujuan SMK dalam kurikulum SMK Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan: (1) Memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap professional (2) Mampu memilih karier, mampu berkompetensi dan mengembangkan diri. (3) Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri saat ini dan masa yang akan datang. (4) Menjadi tenaga kerja yang produktif, adaptif, dan kreatif. Mengacu pada tujuan pendidikan kejuruan, maka Sekolah Menengah Kejuruan memilki kebijakan inovasi dalam pengembangan pendidikan. Salah satu konsepsi pada pendidikan kejuruan adalah Praktik Kerja Lapangan (PKL). Praktik Kerja Lapangan (PKL) menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2017) merupakan kegiatan pembelajaran praktik untuk menerapkan, memantapkan, dan meningkatkan kompetensi peserta didik. Dalam pelaksanaan PKL sebelumnya, siswa masih belum siap dalam melaksanakan PKL. Dikarenakan materi yang akan dijadikan panduan pembekalan PKL masih kurang dan materi belum sesuai dengan kebutuhan DUDI.
Materi yang didapat di sekolah tidak sepenuhnya ada di DU/DI, maka siswa harus mampu mempersiapkan materi apa yang diminta oleh pihak DU/DI. Menurut Zawawi (2012) menyatakan dari pengetahuan baru yang didapatkan siswa, diharapkan siswa dapat mengalami peningkatan hasil belajar saat siswa kembali belajar di sekolah karena para siswa telah mendapatkan teori dari sekolah dan tambahan teori dari dunia industri secara langsung. Dari Asumsi yang ada, siswa SMK yang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan harus diimbangi dengan kesiapan kebutuhan materi yang diminta oleh pihak DU/DI.
Pelaksanaan pembekalan PKL tentunya sebagian banyak yang tidak efektif. Karena keterbatasan waktu pembekalan dengan pelaksanaan kegiatan PKL. Oleh karena itu siswa yang akan melaksanakan PKL membutuhkan bantuan bahan ajar untuk mengupayakan keberhasilan proses belajar. Peran dari bahan ajar sangat dibutuhkan dalam proses penyampaian materi pembelajaran. Pembelajaran dimaksudkan untuk tercapainya suasana tertentu dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik nyaman dalam belajar. Bahan ajar adalah seperangkat materi pelajaran yang mengacu pada kurikulum yang digunakan dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan (Lestari, 2013).
Bahan ajar dikembangkan sejak dini dengan alasan dapat memberikan peran belajar yang begitu kuat, seperti yang dikemukakan oleh Depdiknas (2006b:1) yaitu bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas, baik berupa bahan tertulis seperti hand out, buku, modul, lembar kerja mahasiswa, brosur, leaflet, wallchart, maupun bahan tidak tertulis seperti video/film, VCD, radio, kaset, CD interaktif berbasis komputer dan internet. Bahan ajar yang dipersiapkan untuk siswa saat ini masih belum mampu mengupayakan siswa dalam belajar, dikarenakan adanya perkembangan teknologi mutakhir.
Lembaga pendidikan memperkenalkan dan memulai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai basis pembelajaran yang mutakhir dan memungkinkan proses pembelajaran dengan menggunakan media internet. Sumber belajar online memungkinkan proses pembelajaran dapat memperoleh capaian berupa "complex skills" yang dibutuhkan di era global sekaligus memungkinkan adanya student centered learning (Mills, 2006:3). Pengembangan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi salah satunya adalah pengembangan bahan ajar modul cetak menjadi modul berbasis elektronik atau yang lebih dikenal dengan istilah E-Module.
E - Module merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya secara elektronik (bagian dari e-learning). Penelitian yang dilakukan oleh Tania dan Susilowibowo (2013) dengan judul Pengembangan Bahan Ajar E - Module sebagai Pendukung Pembelajaran Kurikulum 2013 pada Materi Ayat Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa Siswa Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surabaya menjelaskan bahwa untuk mengetahui proses pengembangan, kelayakan bahan ajar, dan respon siswa terhadap bahan ajar E - Module, pembelajaran berbasis sumber belajar online dapat mendukung kemampuan siswa dalam mengumpulkan sumber informasi sebagai bahan belajar. Dengan adanya modul elektronik ini lebih memudahkan siswa dalam belajar tanpa memerlukan banyak biaya.
Budiman (2017) mengatakan bahwa "Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan global menuntut dunia pendidikan... bagi dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran”. Adanya bahan ajar tersebut mempengaruhi suatu sekolah untuk mengikuti perkembangan. Namun bahan ajar yang ada belum memanfaatkan teknologi yang sudah ada, seperti e-module dengan menggunakan aplikasi kvisoft flipbook maker.
Aplikasi Kvisofi Flipbook Maker adalah salah satu aplikasi pendukung sebagai media pembelajaran yang membantu proses pembelajaran karena aplikasi ini tidak terpaku pada tulisan, tetapi mampu ditambahkan sebuah animasi gerak, video, dan audio yang menjadikan sebuah media pembelajaran yang menarik sehingga pembelajaran menjadi tidak monoton. Penggunaan aplikasi kvisoft flipbook maker mampu menumbuhkan rasa kreativitas dan aktif dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Hidayatullah dan Rakhmawati (2016) yang berjudul "Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Flipbook Maker pada Mata Pelajaran Elektronika Dasar di SMK Negeri 1 Sampang" bahwa motivasi saat proses pembelajaran masih kurang, sehingga dengan adanya pengembangan media pembelajaran tersebut peserta didik lebih aktif pada saat pembelajaran berlangsung. Dengan melakukan inovasi baru terhadap bahan ajar yang digunakan mampu meningkatkan perkembangan teknologi agar tidak tertinggal oleh kemajuan. Perkembangan tersebut cukup berpengaruh khususnya bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Pentingnya penelitian pengembangan ini berfungsi untuk meningkatkan kesiapan siswa PKL agar siswa mampu melaksanakan PKL sesuai dengan Kebutuhan DU/DI di Dunia Usaha Dunia Industri (DU/DI). Selain itu bahan ajar dengan berbasis E- Module untuk siswa PKL merupakan salah satu komponen yang sangat berpengaruh dalam memudahkan proses belajar mengajar untuk menyalurkan sumber komunikasi dan informasi dengan jarak jauh dan mandiri untuk siswa yang melaksanakan PKL. Pengembangan ini nantinya diharapkan dapat menjadi koreksi bagi guru, siswa dan DU/DI terhadap bahan ajar yang digunakan dengan tujuan agar memperoleh hasil belajar yang maksimal.

2.        METODE
Penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan menggunakan metode penelitian dan pengembangan Sugiyono (2009: 298) yang telah dimodifikasi menjadi lebih sederhana. Adapun langkah - langkah metode penelitian dan pengembangan yang telah disederhanakan meliputi : (1) pengumpulan data, (2) desain produk, (3) validasi produk, (4) revisi produk, (5)Uji Coba Produk, (6) Produk Jadi. Modifikasi tersebut dikarenakan dapat mempersingkat waktu pada penelitian, jadi waktu yang digunakan lebih singkat. Uraian dapat dijelaskan sebagai berikut:

2.1    Proses pengumpulan data
Proses pengumpulan data bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan yang ada dalam kegiatan pembelajaran dengan mengumpulkan data terkait pembahasan yang akan dilakukan. Proses pengumpulan data terdiri dari kegiatan mengumpulkan sumber belajar dari buku, artikel, internet, dan lain sebagainya, wawancara dengan pihak pengajar di SMK terkait pengumpulan data, Materi yang dibutuhkan Siswa PKL Program Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) di SMKN 2 Probolinggo terhadap mata pelajaran CAD dan RAB, mengumpulkan data dari pihak DUDI terkait materi apa yang dibutuhkan DUDI, melihat respons siswa dalam efektivitas belajar. Tahap ini dilakukan dengan melakukan observasi kegiatan pembelajaran di kelas X Program Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) di SMKN 2 Probolinggo. Setelah dilakukan observasi diketahui bahwa siswa akan menyiapkan Praktik Kerja Lapangan yang akan dilaksanakan di kelas XI.

2.2    Desain produk
Pada tahap ini dilakukan kegiatan yang terdiri dari pengembangan bahan ajar materi PKL pada mata pelajaran CAD dan RAB yang sesuai dengan kebutuhan DUDI. Kemudian dilanjutkan dengan menyusun materi berdasarkan sumber materi dan kebutuhan yang diinginkan DUDI dan mendesain produk yang akan di validasi dan di uji cobakan.

2.3    Validasi produk
Melakukan validasi yang melibatkan diskusi dengan pakar/ ahli pengembangan bahan ajar, guru mata pelajaran dan dalam perorangan terbatas untuk mengembangkan bahan ajar. Adanya proses validasi produk agar diperoleh suatu konsep yang dipandang memadai untuk bahan ajar dengan keefektivitasan bahan ajar dalam materi PKL yang dibutuhkan pihak DUDI.

2.4    Revisi Produk
Setelah adanya validasi oleh para ahli dan guru, produk yang dikembangkan akan direvisi. Tujuannya untuk memperbaiki produk berdasarkan masukan dari para ahli dan saran yang diberikan oleh guru pengajar, uji coba ini hanya sampai dengan uji coba kelompok kecil agar dapat mempersingkat waktu pada penelitian.

2.5    Uji coba Produk
Melakukan uji coba produk yang dibuat setelah produk direvisi oleh pakar/ahli. Uji coba dilakukan kepada siswa kelas X DPIB SMKN 2 Probolinggo. Pemilihan siswa dilakukan satu kelas di kelas X Program Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) di SMKN 2 Probolinggo. Siswa diminta untuk memberikan persepsi terhadap produk yang dikembangkan.

2.6    Produk Jadi
Pada tahap ini, Produk yang telah direvisi oleh para ahli dan telah di ujicobakan kepada siswa dijadikan acuan untuk pengembangan bahan ajar agar lebih baik. Setelah bahan ajar dinyatakan layak, diperoleh bahan ajar e – module yang dikembangkan. Model pembelajaran yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode Reserch and Development yang telah dimodifikasi menjadi lebih sederhana. Alasan peneliti memodifikasi model pengembangan tersebut karena pada tahap uji coba sampel yang diambil lebih sedikit, pemilihan berdasarkan pertimbangan bahwa model ini dikembangkan secara sistematis dan langkah – langkah pengembangan mudah diikuti.
Subjek Penelitian dan pengembangan ini melibatkan: (1) Validator ahli media, (2) Validator ahl materi, (3) Siswa yang akan mempersiapkan pelaksanaan PKL di DUDI yaitu kelas X program Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) di SMKN 2 Probolinggo. Penelitian ini menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu Dokumentasi, Kuesioner, dan Angket. Data yang akan diperoleh bersifat kuantitatif dan kualitatif.
Instrumen yang akan disusun sesuai dengan peran dan posisi responden dalam pengembangan. Kriteria penilaian termasuk mekanisme penjurian dan tidak digabungkan menjadi satu, tetapi dipisah pada tiap - tiap aspek tersebut. Kriteria Penilaian tersebut antara lain: (1) Instrumen untuk ahli materi digunakan untuk memperoleh data berupa kualitas produk ditinjau dari kebenaran konsep, kesesuaian materi dan isi pembelajaran yang dikembangkan., (2) Instrumen untuk ahli media digunakan untuk memperoleh data berapa kualitas tampilan, pemrograman, keterbacaan menyampaikan konten tertentu., (3) Instrumen untuk siswa digunakan untuk memperoleh data yang digunakan untuk menganalisa daya tarik dan ketepatan materi yang diberikan kepada siswa..
Teknik Analisa data yang dipakai adalah statistik deskriptif yaitu dengan perhitungan presentasi skor item. Perhitungan tersebut digunakan untuk menentukan validitas dari bahan ajar yang dikembangkan. Menurut Riduwan (2012: 29) Rumus yang dipakai adalah :

 ..........................................................................................Persamaan (1)
V         = Tingkat Validitas
∑X1    = Total Skor jawaban dari validator
∑X0    = Total Skor Harapan
Pemaknaan dari angket validitas disajikan dalam tabel 1. seperti berikut:

Tabel 1. Pemaknaan Angka Validitas Bahan Ajar
No
Tingkat Validitas
Kriteria Kevalidan
Keterangan
1
85,01% – 100%
Sangat Valid
Tidak Direvisi
2
70,01% – 85,00%
Cukup Valid
Dapat digunakan namun perlu direvisi
3
50,01% – 70,00%
Kurang Valid
Disarankan tidak digunakan karena perlu direvisi
4
01,00% – 50,00%
Tidak Valid
Tidak boleh dipergunakan
Sumber : (Sugiyono, 2009)

Untuk mengetahui perbandingan persepsi efektivitas bahan ajar untuk peningkatan kesiapan siswa PKL, teknik analisis data yang akan digunakan adalah menggunakan uji chi square. Dalam instrumen yang diberikan kepada responden (siswa) terdapat 30 butir pertanyaan yang diajukan. Untuk batasan nilai rentan skor yang disebutkan yaitu:
Untuk skor 1   : nilai berkisar 0-25
Untuk skor 2   : nilai berkisar 26-50
Untuk skor 3   : nilai berkisar 51-75
Untuk skor 4   : nilai berkisar 76-100
Berdasarkan hasil perhitungan, jika nilai >50 dikatakan mampu meningkatkan kesiapan siswa dengan rentan skor 3 – 4. Sebaliknya jika nilai <50 dikatakan tidak mampu meningkatkan kesiapan siswa dengan rentan skor 1 – 2.

3.        HASIL
3.1    Materi Bahan ajar E –Module
Berdasarkan observasi yang dilakukan, diperoleh hasil tabel observasi materi yang disiapkan siswa Prakerin pada Kapasitas Kebutuhan DU/DI pada siswa SMKN 2 Kota Probolinggo disimpulkan pada tabel 2. sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Observasi Materi
NO
Kebutuhan DUDI
Presentase %
1
Materi Cad (Autocad)
37,7
2
Materi RAB (Rencana Anggaran Biaya)
35,8
3
Materi IUT (Ilmu Ukur Tanah)
11,3
4
Materi IBB (Ilmu Bahan Bangunan)
9,4
5
Materi Struktur
5,7
Total Presentase
100

Berdasarkan tabel 2. hasil tertinggi dari observasi yang dilakukan adalah pada materi AutoCad dengan presentase 37,7%. tertinggi kedua yaitu materi RAB dengan presentase 35,8%. Dan hasil terendah dari observasi yaitu materi Struktur dengan presentase 5,7%.
Bahan ajar e-module yang dikembangkan yaitu berupa file aplikasi yang dikemas dalam bentuk soft ile Kvisoft Flipbook Maker dan dilengkapi dengan petunjuk penggunaan. Bahan ajar e-module terdiri dari unsur teks, gambar ilustrasi ataupun contoh nyata, animasi, tema, pendahuluan, kegiatan pembelajaran, gambar yang dibutuhkan, video pembelajaran yang sesuai dengan materi, audio berupa back sound, serta dilengkapi tombol navigasi yang mampu dioperasikan oleh pengguna sehingga menimbulkan interaksi antara media bahan ajar dengan pengguna.

3.2    Hasil Validasi
3.2.1        Ahli Materi
a.        Data Kuantitatif
Angket validasi materi digunakan untuk mengetahui kualitas materi dalam media pembelajaran yang telah dibuat. Hasil angket validasi materi ditunjukkan pada tabel 3. seperti berikut.

Tabel 3. Hasil Validasi Materi (Data Kuantitatif)
Aspek Penilaian
Skor Validator
Skor Ideal
Presentase %
Deskripsi Nilai
Aspek Desain Pembelajaran
E – Module PKL Materi CAD
30
32
93,75
Sangat Valid
E – Module PKL Materi RAB
29
32
90,63
Sangat Valid
Jumlah
59
64
92,19
Sangat Valid
Aspek Pembelajaran
E – Module PKL Materi CAD
24
28
85,71
Sangat Valid
E – Module PKL Materi RAB
25
28
89,29
Sangat Valid
Jumlah
49
56
87,50
Sangat Valid
Aspek Strategi Pembelajaran
E – Module PKL Materi CAD
13
16
81,25
Cukup Valid
E – Module PKL Materi RAB
14
16
87,50
Sangat Valid
Jumlah
27
32
84,38
Cukup Valid

Berdasarkan hasil hitung didapatkan persentase skor ahli materi untuk aspek desain pembelajaran sebesar 92,19% dengan kriteria kelayakan persentase skor ahli materi termasuk dalam kualifikasi sangat valid dan tidak perlu direvisi, untuk aspek pembelajaran sebesar 87,50% dengan kriteria kelayakan persentase skor ahli materi termasuk dalam kualifikasi sangat valid dan tidak perlu direvisi dan untuk aspek strategi pembelajaran sebesar 84,38% dengan kriteria kelayakan persentase skor ahli materi termasuk dalam kualifikasi cukup valid dan dapat digunakan namun perlu direvisi.

b.        Data kualitatif
Data Kualitatif diperoleh dari saran dan komentar oleh ahli tentang cakupan materi bahan ajar e - module yang dikembangkan. Saran dan komentar tersebut dapat dilihat pada tabel 4 seperti berikut:

Tabel 4. Hasil Validasi Materi (Data Kualitatif)
Saran dan Komentar Validator
Materi CAD dan RAB ini sangat bagus dan layak untuk siswa kelas XI dan XII. Untuk lebih sederhana dan mudah dipahami sebaiknya dimulai dari denah / atau bangunan 1 Lantai dengan bentuk denah yang sederhana saja. Misal bangunan pos satpam dan sebagainya

Berdasarkan hasil validasi materi pada tabel 4 mengenai data kualitatif, maka perlu adanya perbaikan mengenai isi materi yang telah dikembangkan pada produk bahan ajar e - module. Untuk perbaikan perlu adanya bahan ajar yang lebih sederhana.

3.2.2        Ahli Media
a.        Data Kuantitatif
Angket validasi media digunakan untuk mengetahui kualitas desain bahan ajar dalam media yang telah dibuat. Hasil angket validasi media ditunjukkan pada tabel 5 seperti berikut.

Tabel 5. Hasil validasi media (Data Kuantitatif)
Aspek Penilaian
Skor Validator
Skor Ideal
Presentase %
Deskripsi Nilai
Aspek Rekayasa Perangkat Lunak
E – Module PKL CAD
22
24
91,67
Sangat Valid
E – Module PKL RAB
21
24
87,5
Sangat Valid
Jumlah
43
48
89,58
Sangat Valid
Aspek Komunikasi Visual
E – Module PKL CAD
25
28
89,29
Sangat Valid
E – Module PKL RAB
24
28
85,71
Sangat Valid
Jumlah
49
56
87,50
Sangat Valid

Berdasarkan hasil hitung pada tabel 5. didapatkan persentase skor ahli media untuk aspek rekayasa perangkat lunak sebesar 89,58%, dan aspek komunikasi visual sebesar 87,50%. Berdasarkan kriteria kelayakan persentase skor ahli media termasuk dalam kualifikasi sangat valid dan tidak perlu direvisi.
b.        Data Kualitatif
Data Kualitatif diperoleh dari saran dan komentar oleh ahli tentang cakupan desain bahan ajar e - module yang dikembangkan. Saran dan komentar tersebut dapat dilihat pada tabel 6 berikut:

Tabel 6. Hasil Validasi Media (Data Kualitatif)
Saran dan Komentar Validator
CAD dan RAB secara umum sudah baik.

Berdasarkan hasil validasi media pada tabel 6 mengenai data kualitatif yang diperoleh, maka tidak perlu adanya perbaikan mengenai media yang telah dikembangkan pada produk bahan ajar e - module. Namun perlu ditambahkan sedikit tampilan agar lebih menarik. Tampilan yang perlu direvisi yaitu tampilan cover depan halaman pembuka dan halaman profil pengembang.

3.2.3        Data Responden Siswa terhadap Penggunaan Produk
Data uji coba produk telah didapatkan dari hasil uji coba produk yang telah dikembangkan. Uji coba tentang bahan ajar e - module menggunakan aplikasi kvisoft flipbook maker untuk siswa PKL program keahlian DPIB sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Subjek uji coba yaitu kelompok sebanyak 32 orang (satu kelas). Untuk data hasil uji coba produk berupa data kuantitatif seperti tabel 7 berikut.
Tabel 7. Data Responden Kelompok (Data Kualitatif)
Aspek Penilaian
Skor Validator
Skor Ideal
Presentase %
Deskripsi Nilai
Penggunaan Bahan Ajar
Bahan Ajar CAD
27,9
32
87,19
Sangat Layak
Bahan Ajar RAB
27,2
32
85
Cukup Layak
Jumlah
55,1
64
86,09
Sangat Layak
Kemanfataan Bahan Ajar
Bahan Ajar CAD
17,3
20
86,5
Sangat Layak
Bahan Ajar RAB
16,9
20
84,5
Cukup Layak
Jumlah
34,2
40
85,50
Sangat Layak
Kesesuaian Bahan Ajar
Bahan Ajar CAD
6,8
8
85
Cukup Layak
Bahan Ajar RAB
6,6
8
82,5
Cukup Layak
Jumlah
13,4
16
83,75
Cukup Layak

Berdasarkan hasil hitung pada tabel 7 didapatkan persentase skor responden untuk bahan ajar pada uji coba kelompok dengan rata - rata untuk aspek penggunaan bahan ajar sebesar 86,09% dengan kriteria kelayakan persentase skor responden termasuk dalam kualifikasi sangat layak dan tidak perlu direvisi, untuk aspek kemanfaatan bahan ajar sebesar 85,50% dengan kriteria kelayakan persentase skor responden termasuk dalam kualifikasi sangat layak dan tidak perlu direvisi dan untuk aspek kesesuaian bahan ajar sebesar 83,75% dengan kriteria kelayakan persentase skor responden termasuk dalam kualifikasi cukup layak dan dapat digunakan namun perlu direvisi.
3.3    Persepsi Siswa terhadap E - Module dalam Mempersiapkan PKL
a.        Deskriptif
Dalam pelaksanaan penelitian, dilihat tingkat kemampuan penggunaan bahan ajar e – module. Dalam penggunaan dilihat mampu meningkatkan atau tidak bahan ajar e - module dalam mempersiapkan siswa PKL bisa dilihat pada tabel 8 sebagai berikut:

Tabel 8. Hasil Data
Jenis Kelamin
Siswa
Mampu Meningkatkan
Tidak Mampu Meningkatkan
Jumlah Nilai
Presentase
Laki - Laki
25
25
0
2057,78
79,38
Perempuan
7
7
0
534,44
20,61
Total
32
32
0
2592,22
100

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 8, maka Bahan ajar e-module 79,38% siswa laki-laki mampu meningkatkan kesiapan PKL dan 20,61% untuk wanita mampu meningkatkan kesiapan PKL. Jadi dapat simpulkan bahwa 100% siswa berpendapat bahwa penggunan Bahan ajar e - module mampu meningkatkan kesiapan PKL.

b.        Peningkatan Pemaknaan X2
Dalam pelaksanaan penelitian uji yang digunakan yaitu uji chi square Dalam penggunaan uji square bisa dilihat pada tbel 9 sebagai berikut:

Tabel 9. Hasil Analisis Data Peningkatan Penggunaan E- Module Chi Square

Value
df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square
.289a
1
.591


Continuity Correctionb
.000
1
1.000


Likelihood Ratio
.503
1
.478


Fisher's Exact Test



1.000
.781
Linear-by-Linear Association
.280
1
.597


N of Valid Cases
32





Terlihat pada tabel 9 nilai Asymp. Sig (2-sided) sebesar ,591. Karena nilai Asymp. Sig (2 sided) 0,591, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Jenis Kelamin, skor responden dengan kesiapan siswa dan pada penggunaan Bahan Ajar E- Module untuk Siswa PKL. Berdasarkan hasil uji chi square yang dilakukan, maka produk bahan ajar E - Module untuk Siswa PKL mampu meningkatkan kesiapan siswa dalam pelaksanaan PKL secara signifikan.

4.        PEMBAHASAN
4.1    Materi Bahan ajar E –Module
Berdasarkan tabel 2. hasil tertinggi dari observasi yang dilakukan adalah pada materi AutoCad dengan presentase 37,7%. tertinggi kedua yaitu materi RAB dengan presentase 35,8%. Dan hasil terendah dari observasi yaitu materi Struktur dengan presentase 5,7%. Dari hasil observasi, maka dikembangkan sebuah produk bahan ajar e-module dengan dua materi tertinggi presentasenya. Bahan ajar e – module yang dikembangkan dalam bentuk soft file Kvisoft Flipbook Maker terdapat tiga kegiatan pembelajaran, yaitu (I) Dasar - dasar Autocad, (2) Pengenalan Annalisa dan Perhitungan RAB, dan (3) Aplikasi menggambar CAD dan Perhitungan RAB. Kegiatan pembelajaran pertama, materi yang dijelaskan yaitu Mengenal Sistem dan Operasi AutoCAD, Perintah Dasar AutoCAD, Perintah Dasar Menggambar, Perintah Pendukung, Perintah Editing, Editing dan Dimensi. Kegiatan pembelajaran kedua meliputi Harga Bahan dan Upah Kerja, Analisa Harga Satuan Bahan, Perhitungan Volume Pekerjaan, Rencana Anggaran Biaya (RAB), Rekapitulasi Biaya. Kegiatan pembelajaran ketiga yaitu pengaplikasian dari materi yang telah dijelaskan pada kegiatan pembelajaran kesatu dan kedua.
Penelitian yang dilakukan oleh Alomari (2009) menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis sumber belajar online dapat mendukung kemampuan siswa dalam mengumpulkan sumber informasi sebagai bahan belajar. Dengan ini, secara umum mengindikasi bahwa pengembangan e-module menunjukkan keberhasilan yang dibuktikan dengan terbantu nya siswa dalam hal pemerolehan sumber belajar Secara umum siswa terlihat antusias dan lebih aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu respons guru terhadap e-module positif. Jadi dalam kegiatan pembelajaran dibutuhkan pengembangan bahan ajar modul yang memanfaatkan fitur online untuk memvisualisasikan materi yang membutuhkan pemahaman. Mencakup pokok bahasan sesuai dengan memanfaatkan teknologi sehingga modul mudah untuk dioperasikan secara online.

4.2    Hasil Validasi
Berdasarkan tabel 3. hasil hitung didapatkan persentase untuk aspek desain pembelajaran sebesar 92,19% dengan kriteria kelayakan persentase skor ahli materi termasuk dalam kualifikasi sangat valid dan tidak perlu direvisi, untuk aspek pembelajaran sebesar 87,50% dengan kriteria kelayakan persentase skor ahli materi termasuk dalam kualifikasi sangat valid dan tidak perlu direvisi dan untuk aspek strategi pembelajaran sebesar 84,38% dengan kriteria kelayakan persentase skor ahli materi termasuk dalam kualifikasi cukup valid dan dapat digunakan namun perlu direvisi. Berdasarkan hasil validasi materi pada tabel 4. mengenai data kualitatif yang diperoleh, maka perlu adanya perbaikan mengenai isi materi yang telah dikembangkan pada produk bahan ajar e - module. Untuk perbaikan perlu adanya bahan ajar yang lebih sederhana.
Berdasarkan hasil hitung pada tabel 5. didapatkan persentase skor ahli media untuk aspek rekayasa perangkat lunak sebesar 89,58%, dan aspek komunikasi visual sebesar 87,50%. Berdasarkan kriteria kelayakan persentase skor ahli media termasuk dalam kualifikasi sangat valid dan tidak perlu direvisi. Berdasarkan hasil validasi media mengenai data kualitatif pada tabel 6. yang diperoleh, maka tidak perlu adanya perbaikan mengenai media yang telah dikembangkan pada produk bahan ajar e - module. Namun perlu ditambahkan sedikit tampilan agar lebih menarik. Tampilan yang perlu direvisi yaitu tampilan cover depan halaman pembuka dan halaman profil pengembang.
Berdasarkan hasil hitung pada tabel 7. didapatkan persentase skor responden untuk bahan ajar pada uji coba kelompok dengan rata - rata untuk aspek penggunaan bahan ajar sebesar 86,09% dengan kriteria kelayakan persentase skor responden termasuk dalam kualifikasi sangat layak dan tidak perlu direvisi, untuk aspek kemanfaatan bahan ajar sebesar 85,50% dengan kriteria kelayakan persentase skor responden termasuk dalam kualifikasi sangat layak dan tidak perlu direvisi dan untuk aspek kesesuaian bahan ajar sebesar 83,75% dengan kriteria kelayakan persentase skor responden termasuk dalam kualifikasi cukup layak dan dapat digunakan namun perlu direvisi.
Wibowo, (2018) dengan judul "Pengembangan bahan ajar e-module dengan menggunakan aplikasi kvisofi flipbook maker". Bahwa Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dan pengembangan ini adalah bahan ajar e-module dengan menggunakan aplikasi kvisoft flipbook maker yang dihasilkan telah dikembangkan dengan model Borg and Gall yang dimodifikasi oleh Sugiyono yang meliputi tahapan potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, dan revisi produk. Pada tahap validasi produk yang dilakukan oleh ahli materi dan ahli bahasa diperoleh nilai rata-rata dengan kriteria baik, sedangkan untuk ahli media diperoleh nilai rata-rata dengan kriteria sangat baik. Respons guru terhadap e-module dengan menggunakan aplikasi kvisofi flipbook maker diperoleh nilai rata-rata skor 3,64 dengan kriteria sangat menarik. Sedangkan respon peserta didik terhadap e module dengan menggunakan aplikasi kvisoft flipbook maker diperoleh nilai rata rata skor 3,49 dengan kriteria sangat menarik.

4.3    Persepsi Siswa terhadap E - Module dalam Mempersiapkan PKL
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 9, maka Bahan ajar e-module 79,38% siswa laki-laki mampu meningkatkan kesiapan PKL dan 20,61% untuk wanita mampu meningkatkan kesiapan PKL. Jadi dapat simpulkan bahwa 100% siswa berpendapat bahwa penggunaan Bahan ajar e - module mampu meningkatkan kesiapan PKL. Pada tabel 10. terlihat nilai Asymp. Sig (2-sided) sebesar ,591. Karena nilai Asymp. Sig (2-sided) .591, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Jenis Kelamin, skor responden dengan kesiapan siswa dan pada penggunaan Bahan Ajar E- Module untuk Siswa PKL. Berdasarkan hasil uji chi square yang dilakukan, maka produk bahan ajar E - Module untuk Siswa PKL mampu meningkatkan kesiapan siswa dalam pelaksanaan PKL secara signifikan.

5.        SIMPULAN
Produk bahan ajar e - module untuk siswa PKL hasil pengembangan diharapkan dapat berkontribusi bagi dunia pendidikan terutama dalam kegiatan belajar pembelajaran dimana pun dan kapan pun. Namun, terdapat beberapa kekurangan dalam bahan ajar e - module menggunakan aplikasi kvisofi flipbook maker untuk siswa PKL program keahlian DPIB sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Oleh karena itu, ada beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk mengatasi kekurangan bahan ajar e - module. Pemanfaatan produk dalam proses kegiatan pembelajaran disarankan untuk memperhatikan perbaikan -perbaikan yang disarankan oleh validator ahli / pakar agar proses pembelajaran dapat lebih efektif dan efisien. Sehingga dapat diperoleh bahan ajar e - module yang teruji validitas nya.

6.        DAFTAR RUJUKAN
Alomari, A. 2009. “Investigating Online Learning Environments in a Web – Based Math Course in Jordan”. International Journal of Education and Development using Information and Communication Technology (IJEDICT), 2009, Vol.5, Issue 3, pp. 19 – 36.
Budiman, Haris. Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan. Univeritas Islam Negeri Raden Intan Lampung Al – Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 8 No. I 2017.
Depdiknas. 2006. Bahan Bimbingan Teknis Penyusunan KTSP dan Silabus Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Dikmenjur.
Dikmenjur. 2008. Prakerin Sebagai Bagian Dari Pendidikan Sistem Ganda. Tersedia:http://www.geocities.com./dit_dikmenjur/prosedur_prakerin.htm. Diakses 30 Januari 2019.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. 2017. Pedoman Teknis Pelaksanaan PKL pada SMK. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Firdaus, Zamzam Zawawi. 2012.”Pengaruh unit produksi, Prakerin dan dukungan keluarga terhadap kesiapan kerja siswa SMK”. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol.2 No.3 November 2012
Hidayatullah, M. S., and L. Rakhmawati. “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Flipbook Maker Pada Mata Pelajaran Elektronika Dasar Di SMKN 1 Sampang”. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro 5, no.1 (2016)
Lestari, Ika. 2013. Pengemabangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Padang: Akademia Permata.
Mills, C.S. 2006. Using the Internet for Active Teaching and Learning. Ohio: Pearson Merrill Prentice Hall.
Pelet, j.-E. (2014). E-Learning 2.1 Techniques and Web Application in Higher Education. USA: IGI Global.
Riduwan & Akdon. (2012). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2009). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta
Tania, Lisa, & Susilowibowo, J. “Pengembangan Bahan Ajar E-Modul sEBAGAI Pendukung Pembelajaran Kurikulum 2013 Pada Materi Ayat Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa Siswa Kelas X Akutansi SMK Negeri 1 Surabaya”. Jurnal Pendidikan Dan Akutansi 1 (2017).
Wibowo, Edi (2018). “Pengembangan bahan ajar e-module dengan menggunakan aplikasi kvisoft flipbook maker”. Skripsi diterbitkan, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Negeri Islam Lampung.


1 komentar:

  1. bos minta tolong halaman ini dihapus aja, soalnya banyak yg kerujuk plagiasi disini kalo skripsi.. makasih perhatiannya

    BalasHapus